HIDUP INI RUMIT
BROKEN HOME
Siapa sih orang yang pengen hidupnya berantakan? Tapi garis
hidup manusia kan sudah terlukiskan. Kita tentu tidak bisa mengubah apa yang
sudah menjadi ketetapan. Kita hanya harus mampu berusaha untuk menjadi yang
terbaik dari semua hal yang baik. Rosa tak menyalahkan takdir atas apa yang
terjadi dengan keluarganya.
“selama ini aku udah cukup sabar ngadepin kamu, mas! Tapi
apa, kamu dengan seenaknya menghianati aku. Jadi kamu juga nggak berhak
nyalahin aku kalau aku juga ngelakuin hal yang sama!”
“oke kalau kita akhirnya hanya begini! Terserah maumu apa
aku tak peduli! Mau cerai? Oke, fine terserah kamu”
Terdengar sayup-sayup teriakan mama dan papa di kamar bawah.
Jeritan dan suara bantingan benda pun terdengar amat jelas di telinga Rosa. Ia
hanya bisa mengurung diri dan mengangis mendengar mama dan papanya berantem
terus setiap papanya pulang. Apa sih yang mereka perdebatkan? Rosa tak tahu dan
ia tak pernah mau tau. Yang ia tahu bahwa mama dan papa sama-sama salah dan
nggak mau ngalah. Tapi Rosa lebih memilih mamanya, mama yang sellau menemaninya
selama 16 tahun ini.
“Rosa, kamu mau tinggal sama papa atau hidup sederhana sama
mama disini?”
“aku nggak mau tinggal sama papa!”
Sungguh sebenarnya pilihan yang sangat membuat Rosa bimbang.
Kalau ia ikut papa, ia akan mendapatkan apapun dan sekolah pun terjamin. Tapi
tak menjamin bahagaia disana. Rosa sudah cukup tahu bagaimana suasana rumah
keluarga papa disana. Tapi kalau Rosa ikut mama, mungkin Rosa akan hidup dengan
sangat sederhana dengan keuangan yang tak tentu dan harus berjuang keras unutk
bersekolah dan memenuhi kebutuhan. Namun bahagia pasti Rosa dapatkan bersama
mama yang selalu mengertinya, tak terlalu banyak melarang dan mengaturnya. Rosa
tentu bukan anak yang matre yang hanya mementingkan uang dan mendapatkannya
mungkin dengan mudah. Rosa tahu apa yang dia mau.
“hei, Rosa kok jadi bengong gitu sih? Kita kan lagi nonton
film” tanya Zahra menyentak Rosa.
“eh enggak kok. Abis filmnya bagus banget. Beruntung ya yang
punya kehidupan seperti itu” jawab Rosa mengelak.
Ternyata bayang-bayang masa lalunya kembali berterbangan di
pikiran Rosa. Namun sekarang ada teman-teman yang begitu memahaminya dan sellau
menjadi penyemangat untuknya yang memberi perhatian begitu hebatnya untuk Rosa.
“eh guys, katanya mau ada mini konser gitu di panggung
permanen”
“beneran nggak Galih? Bintangnya siapa?”
“katanya sih artis lokal gitu deh, nggak tau jelasnya”
“Ra, nonton Bruno Mars aja yuk di JEC. Ngapain sih nonton
band lokal nggak jelas gitu”
Comments
Post a Comment
Terimakasih telah membaca. komentar Anda sangat bermanfaat untuk penigkatan kualitas blog ini