Oh Negeriku...

 Part I
Sering terlintas tentang apa yang orang-orang itu pikirkan. Bagaimana bisa negeri yang menjadi salah satu tujuan tempat wisata dunia tak bisa mensejahterakan seluruh penduduknya dengan merata? Bahkan mereka yang ada di teras negeri pun sangat meprihatinkan. apa itu tidak memalukan untuk sebuah negeri yang kaya sumber daya alam, katanya? lalu, mengapa mereka hanya terlalu sibuk dengan pembangunan Ibukota dan kantor pemerintah? mungkin memang benar lirik lagu Bang H.Rhoma Irama, "Yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin".
Memang kita tidak bisa menyamakan dan tak seharusnya kita membandingkan jaman sekarang dengan jaman dahulu ataupun jaman Presiden Soeharto. Karna memang semuanya sudah berbeda. dari mulai nilai uang hingga masyarakat yang semakin modern dan semakin cerdas tentunya. Asal muasal seluruh masalah yang ada di negeri ini mungkin ada di sektor ekonomi. bayangkan saja, jika seluruh penduduk berpenghasilan merata pasti tindak kejahatan akan menipis bahkan tak ada, kecuali korupsi karena kejahatan yang itu tak memandang kaya atau miskinnya seseorang. sistem yang diberikan pemerintah yang selalu memberi bantuan dan bantuan sebenarnya menurut saya tidak efektif dan mendidik masyarakat menjadi ketergantungan dengan menadahkan tangan. apa tak sebaiknya pemerintah memberikan mereka lowongan pekerjaan yang tak membutuhkan tingkat sekolah yang tinggi? dengan begitu, mereka bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga dan mungkin bisa menyekolahkan anak-anak mereka hingga kejenjang yang tinggi. dengan begitu taraf kecerdasan masyarakat pasti akan naik begitu pula taraf kesejahteraan mereka. saya rasa itu lebih berguna untuk mereka. mungkin bantuan-bantuan yang sekarang rutin diberikan sebaiknya diberikan untuk mereka ynag telah lanjut usia yang tak mungkin bekerja lagi dengan tubuh rentanya. biarlah mereka menikmati usia senja mereka dengan tenang dan tak ada beban lagi. masih sering terlihat mereka para lansia sibuk bekerja, berdagang bahkan meminta-minta terutama di kota-kota besar.