Posts

Showing posts from October, 2013

JENIS-JENIS ARSIP

A. Berdasarkan Fungsi 1.      Arsip dinamis    = masih digunakan secara langsung dalam perencanaan, pelaksanaan dan atau penyelenggaraan administrasi perkantoran. 2.     Arsip statis      = kebalikan arsip dinamis B. Berdasarkan Nilai Guna 1.      Nilai guna primer        = nilai arsip yang didasarkan untuk kepentingan lembaga/instansi pencipta arsip. Meliputi : a.     Nilai guna administrasi = didasarkan pada kegunaan untuk pelaksanaan tugas dan fungsi lembaga/instansi pencipta arsip. b.     Nilai guna hukum    = berisikan bukti-bukti yang mempunyai kekuatan hukum atas hak dan kewajiban warga negara dan pemerintah. c.     Nilai guna ilmiah dan teknologi = mengandung data ilmiah dan teknologi sebagai hasil penelitian murni atau terapan. 2.     Nilai guna sekunder               = didasarkan pada kepentingan arsip sebagai kepentingan lembaga/instansi lain dan atau kepentingan umum di luat instansi pencipta arsip serta kegunaannya sebagai bahan bukti pertang

BATURRADEN

Long time ago, there was a kingdom with a king named Adipati. He had a daughter named Putri. He also had a helper and a baby siter named Suta and Emban. Suta had a job to take care Adipati’s horse. Putri    : Emban, would you like to accompany me to walk around this castle garden? Emban : Sure, let’s go. But there are many snakes in there. Are you not afraid? Putri    : I don’t care about that. O therwhile, I believe if there are no snakes   Emban : I f that is what your want, I don’t say anything. When Suta walked around the yard, he heard scream from garden. He looked Putri scared. There   was a snake. Putri    : Help me, help me ! Emban, I’m so afraid Emban : Don’t be panic , Putri. Oh I see ! Hei, Suta. Come here, please Suta     : Oh there is a snake. Wait, I’ll search a bamboo. Wait here Putri    : H urry up ! Suta     : D ead, dead, dead you mischievous snake ! Then the snake was dead. Suta threw it to river near the yard. Putri       : O h

ARTIKEL UANG

Image
Jaman Pemerintahan Hindia Belanda (1602-1942) Uang kertas tertua di Indonesia tercatat keluar pada tahun 1782, dimana peredarannya hanya terbatas di kawasan Ambon, Banda, Batavia / Jakarta dan Ternate. Bentuk uang kertas ini sangat sederhana sekali, mirip bon atau pamflet kecil, dan dapat dikatakan sebagai uang "sebelah" karena hanya dicetak dibagian muka dengan menggunakan mesin stensil, sedangkan bagian belakang masih dibiarkan kosong. Uang ini dicetak dalam jumlah sedikit. Peredarannya hanya terbatas pada kalangan Belanda dan orang pribumi tertentu (golongan ningrat / bangsawan / pedagang ). Seperti uang kertas masa kini, uang tersebut pun memiliki tanda tangan dan stempel penguasa saat itu, yaitu VOC. Uang ini dikeluarkan sampai tahun 1855 dan sedikit demi sedikit ada perbaikan di bidang bentuk dan penampilan, dan mulai memiliki nilai nominal dan pengamanan, seperti uang kertas 1 Gulden 1815 seri "Kreasi", dimana sudah menggunakan ornamen sebagai garis